BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses
pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan
yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka
remaja akan kehilangan arah. Memang kemajuan teknologi saat ini tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi
diberbagai belahan dunia, dapat langsung diketahui berkat kemajuan teknologi.
Teknologi yang semakin canggih memudahkan semua orang untuk memperoleh
informasi yang mereka inginkan. Banyak situs jejaring sosial yang menawarkan
beberapa jasa. Salah satunya adalah Bisnis Online Shop.
Berbagai macam barang bisa kita
dapatkan secara online. Dari baju, sepatu, tas, komputer dan
aksesorisnya, kosmetik sampai dengan perhiasan dan mobil, bisa kita beli secara
online melalui internet, hanya dengan melakukan sekali ‘klik’ saja.
Didukung dengan penggunaan
internet yang semakin mudah dan murah, serta di dukung dengan meningkatnya
produktivitas Home Industry, usaha jual-beli ini di anggap sangat
menjanjikan.
Di dalam dunia remaja online shop
adalah bisnis sampingan yang sangat menggiurkan. Selain tidak mengeluarkan
modal berupa rupiah, bisnis online juga memberi uang saku tambahan bagi remaja.
Bagi remaja konsumen tentu memilih Online Shop yang di nilai praktis dan lebih
berkelas. Tetapi ada juga remaja yang menyalahgunakan bisnis online dengan
melakukan penipuan karena barang mungkin hanya gambar yang terlihat oleh
konsumen jadi remaja yang tergiur dengan untung yang besar tidak akan berfikir
tentang resiko yang telah mereka lakukan.
1.2
Rumusan Masalah
1
Bagaimana sejarah terbentuknya
Online Shop ?
2
Apa pengertian Online Shop
bagi remaja?
3
Apa manfaat Online Shop bagi remaja
?
4
Apa dampak positif Online Shop
bagi remaja ?
5
Apa dampak negatif Online Shop
bagi remaja ?
6
Apa penyebab remaja selalu ingin
menggunakan jasa Online Shop ?
7
Bagaimana cara mencegah dampak
negatif dari Online Shop dalam kalangan remaja ?
1.3
Tujuan
1
Mengetahui sejarah adanya Online
Shop.
2
Mengetahui pengertian Online Shop
di kalangan remaja.
3
Mengetahui manfaat Online Shop
bagi remaja.
4
Mengetahui dampak positif Online
Shop bagi remaja.
5
Mengetahui dampak negatif Online
Shop bagi remaja.
6
Mengetahui penyebab remaja yang
selalu ingin menggunakan jasa Online Shop.
7
Mengetahui cara mencegah dampak
negatif dari Online Shop dalam kalangan remaja.
1.4
Metode Penulisan
Metode penyusunan makalah ini menggunakan media internet dan buku referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Online Shop
Sebenarnya online shop tidak mulai ada pada abad 20
saja tapi sudah ada sejak tahun 1994. Awal mula
system penjualan online dikenal dengan istilah ‘e-commerce’, kepanjangan dari
electronic commerce. E-commerce menggunakan fasilitas internet untuk
bertransaksi . System
e-commerce pertama kali digunakan oleh Pizza Hut. Dari e-commerce inilah
kemudian berkembang jual
beli secara online. Mereka tidak hanya menyediakan barang yang bisa dibeli,
tetapi ada jasa pengantarannya juga. Semakin berkembangnya teknologi dan ketersediaan
internet di mana saja dan kapan saja membuat e-commerce tidak hanya digunakan
untuk menjual barang saja tetapi juga dapat digunakan untuk promosi, atau
memasarkan barang dan jasa. Buktinya banyak web-web penjualan yang sering kali
kita temui.
Selain itu, toko-toko terutama toko baju hampir semuanya mempunyai toko online.
Karena toko online inilah yang dapat memungkinkan pembeli dari penjuru dunia
manapun dapat membeli barang dari toko tersebut. Dan akhirnya muncullah istilah
online shop. Dengan kecanggihan alat komunikasi dapat memudahkan online shop
ini. Jadi, sekarang
tidak hanya dapat membeli barang melalui web saja, tetapi dapat membeli via BBM
group.
2.2
Pengertian
Online Shop
Menurut Didit Agus
Irwantoko, belanja online (online shop) merupakan proses pembelian
barang/jasa oleh konsumen ke penjual realtime, tanpa pelayan, dan melalui
internet. Toko virtual ini mengubah paradigma proses membeli barang/jasa
dibatasi oleh tembok, pengecer, atau mall (Didit Agus Irwantoko,2012).
Maksudnya, tak perlu harus bertemu penjual/pembeli secara langsung, tak perlu menemukan
wujud ‘pasar’ secara fisik, namun hanya dengan menghadap layar monitor
computer, dengan koneksi internet tersambung, kita dapat melakukan transaksi
jual/beli secara cepat dan nyaman.
Hasil survey terakhir (December
2011) menunjukkan bahwa 36% dari seluruh transaksi perdagangan yang terjadi di
Indonesia di lakukan secara online atau online shop. Diperkirakan 80% dari
transaksi online tersebut ternyata dilakukan oleh bisnis online berskala Mikro
Kecil (UMK). Omzet dari bisnis online
berskala UMK ini mulai dari 2juta per bulan, hingga puluhan juta per bulan,
namun karena jumlahnya sangat banyak, maka omzet keseluruhan UMK online mampu
mencapai 80% dari keseluruhan transaksi online.(Bonafide Logo, 2012)
Survey yang
dapat menjadi tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan konsumen dalam
berbelanja melalui online tersebut dilakukan di 25 negara dengan periode antara
5 Desember 2011 hingga 6 Februari 2012. Laporan untuk kawasan
Asia/Pasifik—Thailand, Cina, Jepang, Korea, Australia, Malaysia, Selandia Baru,
Taiwan, Vietnam, Hong Kong, Indonesia, Singapura, India, Filipina—juga
dilengkapi dengan wawancara mengenai perilaku berbelanja online terhadap 7.373
responden dari 14 negara—catatan: hasil survei dan laporan yang menyertainya
tidak mencerminkan kinerja keuangan MasterCard,(DuniaUKM, 2012).
Di Indonesia
sendiri, belanja online atau online shop mulai muncul sekitar tahun
2000 an, dan sekarang toko online sudah menjamur ada dimana mana. Apalagi
dengan adanya dukungan media jejaring sosial, seperti facebook, twitter, blog,
multiply, tumblr, yang dapat sangat berguna untuk mempromosikan produk yang
ingin di jual/di beli. Media sosial inilah merupakan salah satu media yang
membuat berbelanja online semakin mudah terjadi.
Pada awal
kemunculannya di Indonesia, berbelanja online hanya di gunakan oleh masyarakat
dari kalangan atas, karena berbelanja online membutuhkan komputer, jaringan
internet, dan kartu debet untuk melakukan transaksi jual/beli tersebut. Namun
seiring berjalannya waktu, dikarenakan oleh faktor kenyamanan dan
kecepatan, sekarang mulai dari ibu-ibu pejabat, sampai mahasiswa/mahasiswi
banyak yg memanfaatkan berbelanja dengan online.
2.3 Manfaat Online Shop Bagi Remaja
Remaja
akan mengenal dunia bisnis yang ada didalam jejaring sosial. Ada dua bagian
remaja jika mereka telah mengenal bisnis online yaitu pengguna dan konsumen.
Untuk pengguna remaja yang ingin menambah uang saku mungkin akan merasa
terbantu dengan adanya Online Shop karena mereka tidak perlu repot – repot
menawarkan produknya dipasaran. Sedangkan untuk konsumen mungkin mereka akan
lebih berpengalaman tentang istilah – istilah asing yang sering Online Shop
gunakan contohnya Ready Stock, COD (cash on delivery) dan lain
– lain. Para remaja konsumen mungkin akan berpendapat dengan mereka berbelanja
di situs Online akan mendapatkan gelar Gaul ataupun mereka ingin membuktikan
kepada teman – temannya jika mereka adalah remaja kelas atas.
2.4
Dampak Positif Online Shop Bagi
Remaja
Bisnis Online
yang mulai menjamur ini di anggap menjanjikan bagi beberapa pihak. Keuntungan
yang di hasilkan juga tak patut di pertanyakan lagi. Tak perlu bermodal ‘toko’
secara fisik untuk mempromosikan barang yang di jual, Online Shop dapat
mempromosikan produknya lewat gambar yang selanjutnya di pajang di website atau
‘toko virtual’ milik kita melalui internet.
Online Shop mempunyai beberapa dampak positif
diantaranya yaitu :
1.
Hemat Tenaga
Remaja zaman sekarang mungkin akan membayangkan
berbelanja di Mall dan antrian panjang yang ada pada kasir menjadi aktifitas
yang membosankan. Tetapi dengan adanya Online Shop mereka tidak perlu repot –
repot mengantri panjang.
2.
Mengurangi Rasa Lelah
Untuk pergi ke mal membutuhkan tenaga ekstra untuk naik angkutan umum atau
mengendarai kendaraan pribadi. Apabila berbelanja secara online, Anda bisa
berbelanja sambil duduk-duduk santai atau tiduran di atas tempat tidur. Bisa
juga sambil menonton tv.
3.
Tidak Repot
Jika memang ingin berbelanja banyak, tak perlu repot membawa kantong
belanjaan yang menumpuk. Karena jika berbelanja melalui online, Anda hanya
tinggal menunggu barang-barang yang dibeli dikirim ke rumah.
4.
Mudah Membandingkan Harga
Daripada menyusuri mal dari satu toko ke toko lainnya hanya untuk
membandingkan harga baju yang diincar, lebih baik membandingkannya melalui
online shopping. Umumnya situs online shopping menjual barang yang sama dengan
situs online shopping lainnya, namun harganya bisa saja berbeda.
5.
Tidak bertatap muka.
Belanja online juga memang di lakukan melalui internet , banyak remaja yang
memang mencari online shop agar tidak bertatap muka kepada penjualnya, salah
satunya faktor malu.
6.
Hemat Waktu
Belanja online juga dapat menghemat waktu tanpa harus macet-macetan di
jalan. Tentu saja bisa berbelanja hanya
dengan waktu beberapa menit. Sehingga waktu tak banyak terbuang dan masih bisa
melakukan aktivitas lainnya.
7.
Nyaman
Kenyamanan juga menjadi salah satu faktor mengapa lebih baik belanja secara
online. Bisa berbelanja kapan saja sesuka hati, meskipun tengah malam
sekalipun.
8.
Peluang bisnis
Bagi para
remaja pengguna situs Online Shop membuka peluang bisnis bagi para remaja yang berminat
menambah uang saku, menguji kemandiriannya ataupun membantu bisnis orang tua.
2.5
Dampak Negatif
Online Shop Bagi Remaja.
Ø Banyaknya
remaja yang tergiur dengan foto-foto menarik yang ditawarkan oleh kalangan
bisnis online
Ø Kasus
penipuan yang marak terjadi karena remaja saat ini tidak berhati – hati pada
bisnis online yang asli ataupun yang palsu
Contonya,
melakukan pembayaran dengan transfer via ATM tetapi barang tidak dikirim.
Ø Tentunya
akan merasa ragu jika konsumen kurang berpengalaman dalam urusan berniaga di
situs jual beli online.
Ø Pemesanan
yang relatif cukup lama akan menimbulkan kegelisahan karena takut orang tua
marah atau takut dirinya sendiri akan kecewa
Ø Banyanya
remaja yang berkehidupan sederhana berlomba – lomba membuat ATM atau rekening
untuk bisa membeli produk online
Ø Penyalagunaan
bisnis online ditangan remaja usil yang mencoba mencari keutungan dengan
melakukan penipuan kepada konsumennya dengan promosi yang menggiurkan tetapi
barang tidak sampai kepada konsumen.
2.6 Penyebab Remaja Yang Selalu Ingin
Menggunakan Jasa Online Shop.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai
arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan
fisik (Hurlock, 1992). Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat
yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri
Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Remaja akan selalu mencari hal – hal yang baru dan menarik bagi dirinya dan
cenderung tidak memikirkan resiko. Jasa Online Shop dikalangan remaja mungkin
tidak asing didengar karena 75% remaja telah menggunakan situs Online Shop
tersebut. Remaja akan merasa menjadi manusia berkelas yang mungkin akan membuat
teman – temannya tercengang karena para remaja mungkin akan merasa bangga telah
menggunakan situs tersebut.
2.7 Cara Mencegah Dampak Negatif Online Shop.
Saat ini pun masih banyak beredar
penipuan berkedok online shop alias online shop fiktif. Gambar, harga miring,
diskon besar besaran, komentar komentar positif yang tertera pada toko online
tersebut, belum bisa di jadikan jaminan yang cukup untuk kita mempercayainya.
Apalagi bagi kita yang masih ragu dengan belanja online (online shop)
ini. Berikut tips tips cara memastikan keaslian sebuah online
shop menurut Ayu Noor, 2011 :
1
Tanyakan kepada si admin, dimana
alamat toko tersebut. Jika diberikan alamat yang jelas coba lacak menggnakan
Google map, apakah alamat tersebut fiktif atau tidak.
2
Tanyakan apabila toko tersebut
lokasinya dekat, bisahkah COD (cash on delivery). Bila si pemilik toko enggan
melakukan transaksi COD, lebih baik tidak perlu ada transaksi.
3
Bila lokasi jauh bisakah transaksi
menggunakan rekening bersama. Jika pemilik toko enggan menggunakan rekber,
dipastikan mereka takut. Karena bila menggunakan rekening bersama otomatis
keamanan uang Anda terjamin.
4
Coba cari nomer telepon yang
tertera di toko tersebut di Google. Biasanya dengan begitu Anda bisa menemukan
banyak komentar-komentar dari para pembeli yang sudah ditipu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Shopping online
merupakan salah satu sarana yang mempermudah kita dalam proses pembelanjaan dan
pemesanan barang apapun.
2.
Shopping online
memiliki manfaat yang baik bagi kehidupan manusia.
3.
Selain dampak
positif, shopping online memiliki dampak yang buruk
3.2 Saran
Sebaiknya jika
hendak melakukan transaksi didalam shopping online, kita harus lebih
berhati-hati guna untuk mencegah terjadinya penipuan. Kita harus mencari tahu
terlebih dahulu sumber-sumber yang berkaitan dengan barang tersebut. Hal itu
dilakukan agar penipuan-penipuan yang terjadi dalam transaksi shopping online
dapat berkurang dan transaksi shopping online dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar